Mar 15, 2011

Bencana Yang Dipersendakan..



Dunia semakin sakit..
Dek kita yang tak pernah serik..
Mentadbir dunia seperti 'ana' yang punya..
Mendabik dada, berbangga membuat auna..
Akar Iman yang makin rapuh..
Tidak mahu dibaja dengan muhasabah kalamNya..
Maka terbalik lah dunia..
Bumi gersang membaham kita..
Lautan hitam menelan nyawa..


Akal separuh sedar kita..
Tidak pernah belas dengan bencana yang penuh amarah..
Memandang sebelah mata..
Tanpa merubah konstitusi kezaliman kita..
Masih ada yang ketawa sinis..
Mempersendakan kuasa Yang Esa..
Seperti bala itu "Raja Yang Lawak"..
Seperti tiada yang memeras ugut jiwa kita..
Adakah 'Hati' kita sudah mati dalam kebodohan diri?
Lupakah kita berpijak dibumi yang sama?
Mungkin kita berprinsip; "Kubur Kau Bukan Kubur Aku"
Aduh!
Parahnya penyakit kita!
Cetek sungguh sanubari kita!


Gegaran yang dulunya tidak membenamkan beratus nyawa..
Kini sudah tidak membuka peluang kemaafan buat kita..
Dunia dulu yang menunggu penuh sabar..
Sudah tidak mampu membuak keperitan di kerongkong bumi..
Benarlah tinta itu berbicara tentang tanda Kiamat Kubra;

Apabila bumi digoncangkan dengan goncangannya (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya, dan manusia bertanya: "Mengapa bumi (jadi begini)?", pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. (Al-Zalzalah :1-5)


Tidak gentarkah kita?
Bukti yang nyata telah tercatat puluhan ribu tahun yang dahulu..

” Apakah penduduk negeri itu merasakan aman dari bala Allah pada waktu malam ketika mereka sedang tidur. Apakah penduduk negeri itu merasa aman dari bala Allah pada waktu pagi sedang mereka bermain atau bekerja. Apakah mereka merasa aman dari azab Allah(jadi mereka boleh hidup berseronok hingga melanggar hukum Allah). Tidaklah yang merasa aman dari azab Allah melainkan orang yang rugi.” (Al-A’raaf: 98-99)


Pintu taubat masih terbuka luas buat kita..
Atas NamaNya Ar-Rahim..
Dia kasihkan kita sedepa yang tiada penghujungnya..
Melainkan syahadah itu luput di pengakhiran nafas kita..

Nukilanku --> A-N-A

Wallahua'lam..





Sumber gambar:
http://totallycoolpix.com/2011/03/the-japan-earthquake-and-tsunami-aftermath/